Jumat, 13 Desember 2013

Mencari Kunci Rezeky dengan Sedekah

Barangsiapa yang melakukan kebaikan, walaupun hanya seberat biji sawi, maka ia akan melihat balasannya“ (Az-Zalzalah (99) : 7). Abdullah dikenal masyarakat, orang yang dermawan. Satu hari ia berjalan melewati sebidang kebun. Ia melihat seorang budak hitam, penjaga kebun Tuannya, sedang asyik memberi makan seekor anjing kurus dengan tiga potong roti yang tadinya merupakan bekalnya. Karena penasaran, Abdullah bertanya, “Mengapa anda lebih mementingkan anjing itu?“. “Dia pasti anjing dari jauh, sedang kelaparan. Sebab di daerah ini tidak ada anjing, “ jawabnya. “Lalu untuk makan anda sendiri?“. “Biarlah hari ini saya berpuasa,“ kilahnya. Abdullah terhenyak sadar, ternyata si Budak itu lebih dermawan dari dirinya. Maka dia mengajak si Budak itu menemui Tuannya. Pendek cerita, budak dan kebun itu dibelinya. Si Budak kemudian ia merdekakan dan kebun yang baru dibeli itu, disedekahkan kepada sang Budak. Benarlah sabda Rasul SAW “Undang rezeki dengan sedekah.“

Seorang security PLN ketika pulang tugas di malam hari, melewati teman-teman di kampungnya yang sedang duduk bertugas jaga malam di sebuah gardu . Ringan hatinya untuk membelikan teman-temannya 5 bungkus kopi. Sang Security itu pun pulang ke rumahnya.Ternyata diantara bungkusan kopi itu, didalamnya ada kupon tertulis “Anda beruntung mendapatkan sebuah sepeda motor.“ Salah seorang diantara mereka melapor kepada Satpam tersebut. Hasil musyawarah, sepeda motor itu dijual dan hasilnya dibagi ber enam. Masya Allah. Dengan bersedekah lima ribu rupiah diganjar jutaan rupiah. Allah berfirman dalam hadis Qudsi, “Belanjakanlah hartamu,niscaya Kami beri belanja kepadamu “ (Mutaffak ‘Alaih).

Seorang Kepala Cabang salah satu Bank Syariah di Ambon, niatnya untuk naik haji bersama isterinya amat menggebu-gebu. Tabungan hajinya baru Rp 30 juta. Seorang Ustazd menasehatinya agar semua tabungan itu disedekahkan. Karena yakin sekali, anjuran tersebut ia ikuti. Dengan kekuasaan Allah ia dan isterinya naik haji dengan ONH Plus. Ia mendapat hadiah dari Kantor Pusatnya, karena Cabangnya merupakan salah satu Cabang terbaik di Indonesia. Ali bin Abi Thalib berkata, “Pancing rezeki dengan sedekah.“ Qaedah agama mengatakan, “Siapa yang banyak memberi, ia akan banyak menerima. Itulah Kekuatan hukum ajaib manajemen sedekah.“ Al Hassan Al Basri, ulama kharismatik Tabi’in berkata, “Barangsiapa yang yakin bahwa Allah akan mengganti sedekah seseorang tentu IA akan segera menggantinya.“ Hadis Qudsi Tuhan berfirman, “Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku.“

Ustazd Anif ketika berceramah di masjid Al Huda kampus Universitas Diponogoro Semarang menjelaskan sebuah hadis yang menceritakan tentang seorang petani yang bersedekah sepertiga bagian dari setiap hasil panennya. Ketika sampai di rumah ia menerima SMS dari teman bisnisnya telah mentransfer sebesar Rp 30 juta sebagai bagi hasil kerjasama selama ini. Teringat dengan hadist yang baru disampaikannya itu, maka ia bersedekah sebesar Rp 10 juta. Tiga hari kemudian dalam perjalanan mengisi pengajian di Majelis Ta’lim Wisata Hati, ia ditelpon temannya untuk mengerjakan proyek pencetakan buku dengan untung bersih Rp 60 juta. Terbukti lagi janji Allah dalam surah Saba’ 39 “ … Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik.“
Seorang pengusaha Muslim di Malaysia bangkrut. Dengan memegang prinsip bahwa untuk menyelamatkan iman seseorang, emas satu gunung Uhud pun layak dikeluarkan, maka Syekh Ashaari Muhammad At Tamimi, ulama besar sekaligus pengusaha sukses di Manca Negara berdomisili di Malaysia, membantunya sebesar satu juta dollar. Apa yang terjadi kemudian? Bulan depannya Rufakka, nama perusahaan sang Ulama mendapat proyek besar yang untungnya lebih dari sepuluh juta dollar. S imak firman Allah dalam Al Baqarah 261 .”Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.“

Hidup ini laksana gema suara. Kalimat yang kita teriakkan, suara itu pulalah yang memantul dari tebing bukit. Pengalaman membuktikan, “Pertolongan yang datang dari Allah kepada seseorang, sebanding dengan pertolongan yang ia keluarkan. Sedangkan rezeki seseorang akan datang sebanding dengan apa yang ia berikan dan infakkan. “ Salah satu contoh nyata. Seorang ibu muda, isteri seorang pejabat, tinggal disatu kawasan perumahan dinas di Jakarta. Satu waktu, seorang bocah pedagang asongan yang tengah dilanda lapar dan dahaga pernah minta minum kepadanya. Diberilah segelas besar sirup susu. Dengan lahap si bocah ini menikmatinya. Puluhan tahun kemudian, di hari tuanya setelah suaminya wafat, si ibu bersama seorang anak lelakinya yang masih menganggur itu mengalami hidup susah. Ketika sakit, mengharuskannya dirawat di salah satu Rumah Sakit di Jakarta, setelah menjual perabot yang laku dijual. Takdir berlaku. Ternyata bocah pemulung yang pernah diberinya segelas sirup susu itu kini telah menjadi dokter dan kebetulan dia pulalah yang menangani sang ibu itu. Ketika sembuh dan akan membayar biaya perawatannya yang jumlahnya cukup besar, maka dipojok kanan kwitansi Rumah Sakit itu tertulis, “Telah dibayar dengan segelas besar sirup susu. Tertanda Dr. Sobur Nurjaman Ali.“

Siapa yang banyak memberi, ia akan banyak menerima. Itulah kekuatan hukum ajaib “Manajemen Sedekah“. Rasul SAW bercerita. Singkatnya.Ada seorang lelaki yang sedang berjalan ditengah padang pasir. Terdengar suara ‘Siramilah kebun si Pulan‘. Lalu segumpal awan bergerak dan menumpahkan hujan pada sebidang kebun milik seorang lelaki, Kebun itu dipenuhi tananaman dan palawija yang tumbuh subur. Ketika peristiwa yang didengarnya itu disampaikan ke pemilik kebun itu, ia menjawab “Aku membagi hasil kebunku ini menjadi 3 bagian. Sepertiga aku sedekahkan, sepertiga untuk keluargaku dan sepertiga lagi untuk bibit. (HR.Muslim). Wallahualam.



Kamis, 28 November 2013

BERDZIKIR DAN BERFIKIR



Seluruh kekuatan yang ada didunia ini, bersumber dari kuasa Allah SWT. Segala usaha pencapaian manusia dalam meningkatkan konsentrasi batinnya kepada Allah, akan memberikan konsesi yang besar berupa pengetahuan dan kemampuan melebihi rata-rata orang lain.


Mata Batin atau dalam Istilah Tasawuf Al Bathinah merupakan Indera keenam yang Allah berikan kepada setiap manusia, Mata Batin ibarat kaca yang dapat melihat sesuatu (bercermin) atau ibarat pisau tumpul yang dapat diasah sampai tajam sehingga dapat memotong sesuatu benda.
Setiap manusia mempunyai mata batin yang asal mulanya Allah ciptakan bersih tanpa ada noda sedikitpun tetapi kemudian dinodai oleh sifat-sifat buruk dan keduniawian.
Ketika kita masih kecil mata batin kita masih bersih sehingga dapat melihat hal-hal yang ghoib dan mudah menangkap Ilmu Pengetahuan dengan mudah tetapi setelah kita besar mata batin kita sudah ternodai oleh sifat-sifat buruk dan keduniawian sehingga tidak dapat melihat lagi hal-hal yang ghoib (tertutup), tempat mata hati adalah Qalbu ( hati nurani ) yang selalu berubah setiap saat sesuai dengan perbuatan manusia sehari-hari jika berbuat jahat akan lupa kepada Allah maka Qalbu itu menjadi kotor dan jika berbuat baik atau berzikir Qalbu itu akan bersih kembali.
Dalam Hadist Nabi disebutkan : “Hati manusia itu ibarat sehelai kain putih yang apabila manusia itu berbuat dosa maka tercorenglah / ternodailah kain putih tersebut dengan satu titik noda kemudian jika sering berbuat dosa lambat-laun sehelai kain putih itu berubah menjadi kotor / hitam”. Jika hati nurani sudah kotor maka terkunci nuraninya akan sulit menerima petunjuk dari Allah.

Kamis, 21 November 2013

Matahari di tangan kanan dan Bulan ditangan Kiri

Pada saat Nabi Muhammad SAWberdakwah, beliau selalu mendapat perlakuan tidak baik dari Abu Lahab dankawan-kawan. Ejekan, hinaan, dan penganiayaan diterima Nabi SAW danpengikutnya. Namun, sedikit pun tidak melemahkan iman mereka. Tidak pulamenyurutkan tekad dan semangat Nabi SAW dalam menjalankan dakwahnya.

Abu lahab bersama kawan-kawannya,Abu Jahal, dan Abu sufyan semakin geram melihat pengikut Nabi SAW bertambahbanyak. Memang, mereka selalu hadir jika Nabi SAW sedang berdakwah, tetapidikepala mereka tersimpan beribu rencana jahat untuk mengacaukannya.

“Wahai Muhammad !” teriak Abu Lahabketika Nabi SAW sedang berdakwah. “Kamu mengaku sebagai Nabi, tetapi kami takpernah melihat buktinya ! Bagaimana kami percaya…? “ejek Abu Lahab.
“Sekarang, perlihatkan mukjizatmu !”seru Abu Jaha l pula.

“Ya ! Sebagaimana mukjizat nabi Isa.Coba hidupkan orang yang sudah mati !” kata Abu Sufyan. “Bisakah kamu mengubah bukit safadan marwah menjadi bukit emas? !” kata yang lainnya mengolok-olok Nabi.

Nabi Muhammad SAW tidak menanggapi ulah orang-orang jahil itu. Begitu pula pengikutnya, tidak terpengaruh sedikitpun. Allah yang Maha Kuasa menurunkan Wahyu-Nya kepada Nabi SAW, untuk menyanggah perkataan orang-orang kafir itu.

Lalu Nabi SAW, menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada kaum yang sesat itu.
“Hai, kaum Quraisy ! SesungguhnyaAllah telah berfirman, Katakanlah bahwa aku tidak kuasa memberi kemanfaatan dan kemudaratan bagi diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah.
Jika aku tahu barang yang ghaib, tentu aku perbanyak berbuat amal kebajikan, dan tentu aku tidak akan mendapatkesusahan. Tidaklah aku, melainkan Basyir dan Nazir, menyampaikan janji bahagiadan berita pernyataan sengsara.”

“Sudahlah, Muhammad! Jika kamu maumenghentikan pekerjaanmu, kami akan mengangkatmu menjadi raja. Atau kami memberimu harta, kekayaan, dan kemewahan… ‘” kata Abu Jahal.

Abu jahal dan kawan-kawannya tetapmendustakan Nabi. Mereka hanya ingin mempengaruhi pengikutnya agar kembalimenyembah berhala.

“Kenapa kalian menuntutku untukmemperlihatkan mukjizat ? Sedangkan wahyu yang kusampaikan ini lebih darisegala macam mukjizat. Cahaya yang tak pernah padam,” Kata Nabi SAW.

Pengikut Nabi SAW semakin teguhimannya mendengar wahyu yang disampaikan beliau. Keadaan itu membuat kaum kafirkian marah dan menentang usaha-usaha Muhammad. Mereka amat membencinya. Merekaberanggapan ia sudah menghina tuhan-tuhan mereka. Maka suatu hari, orang-orangkafir itu datang kepada Abu Thalib, paman Nabi SAW sendiri. Mereka mengadukansemua perbuatan Nabi Muhammad SAW.

Abu Thalib, seorang pelindung dan pembela Nabi SAW, meskipun waktu itu tidak masuk Islam. Dengan penuh bijaksanaia menengahinya, akan tetapi kali ini orang kafir tidak merasa puas dengan AbuThalib.

“Hai Abu Thalib, selama ini kamu selalumembela Muhammad dan melindunginya dari kami. Coba suruh Muhammad menghentikanperbuatannya itu! Kalau tidak’ maka kami akan bertindak sendiri!”
Abu Sufyanmengancam dengan keras.

“Kami akan bunuh Muhammad! Jika iamasih terus menghina berhala kami,” sahutnya lagi tidak main-main.
Abu Thalib tertegun, ia amat bingungharus berbuat apa. Muhammad adalah keponakannya yang sangat ia cintai dansayangi. Sedangkan ia sendiri masih menyembah berhala seperti kaum kafir. Iatak ada niat untuk meninggalkan agamanya. Tetapi, kalau sampai menyerahkan NabiSAW  ke tangan orang-orang itu, Abu Thalib tidak bisa.

Ah !…..hati orang tua itu terasagundah, karena rasa sayang yang begitu besar pada Nabi Muhammad SAW, Abu Thalibsegera memanggil Nabi SAW. Diceritakannya semua ancaman orang kafir itu denganhati yang cemas.
“Anakku, dengarkanlah, ” kata AbuThalib. Nabi Muhammad SAW menatap pamannya dengan perasaan berdebar-debar. Nabimenunggu apa yang akan dikatakan Abu Thalib.

“Aku harap kamu bisa menjaga dirimudan diriku. Jangan membebani aku dengan sesuatu yang tak sanggup aku pikul,”kata Abu Thalib.

Sungguh , Nabi SAW sedih mendengarnya. Satu-satunya orang yang selalu membelanya, kini seakan tidak maulagi membela. Tetapi, Nabi SAW tidak mau kaumnya terus menerus berada dalamkegelapan dan kesesatan. Beliau sudah diberi petunjuk dengan cahaya kebenaran.

Dengan semangat yang menyala, Nabi memandang pamannya #“Wahai, Pamanku!”  kata Nabi SAW. “Meskipun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan ditangan kiriku,agar aku meninggalkan seruanku#
Sungguh, sampai mati pun tidak akan kutinggalkan..

Tanpa menoleh lagi, Rasulullahmeninggalkan Abu Thalib. Alangkah bergetar seluruh tubuh Abu Thalib mendengarucapan itu. Ia tertegun beberapa saat. Lalu segera memanggil Nabi lagi.

“Anakku ! Pergilah dengan tenang.Katakanlah apa yang ingin kamu katakan pada kaummu. Sungguh, aku tidak akanmenyerahkan dirimu pada orang-orang kafir,” kata Abu Thalib penuh haru.
Abu Thalib pun memerintahkankeluarganya, bani Muthalib dan Bani Hasyim untuk melindungi Nabi SAW daripenganiayaan kaum Quraisy.

Nabi Muhammad SAW meneruskanperjuangannya, walaupun orang-orang kafir menghalanginya dengan tindakan-tindakan yang kejam.

Begitu besar makna dan pengaruhucapan Nabi di depan pamannya, seakan menggema di dalam dada kaum muslimin.Mereka rela berkorban jiwa sekalipun, asalkan tetap menyiarkan agama Allah.

Kesungguhan Nabi SAW menjalankandakwah telah membuat musuhnya kalang kabut. Tetapi, menjadi batu magnet yangmenarik setiap pengikutnya untuk tetap setia pada ajaran-Nya..

Rabu, 23 Oktober 2013

idha: ❤❤ kidung cinta❤❤

idha: ❤❤ kidung cinta❤❤: Aku bersyukur kau disini kasih, di kalbuku mengiringi dan padamu  ingin kusampaikan kau cahaya hati Dulu kupalingkan diri dari cin...

Kamis, 03 Oktober 2013

Beriman dan Beramal Shaleh dengan Sebenarnya

Assalamu'alaikum.wr.wbt..

Sarana yang paling agung yang merupakan sarana pokok dan dasar bagi tergapainya hidup bahagia ialah beriman dan beramal shaleh.
Firman Allah (Q.S; An Nahl:97)


مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فََلَنُحْْيِيَنَّهُ حََيَوةً طَييِبَةً  ووَلَنََجْزِِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسََنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Barang siapa melakukan amal shaleh, baik lelaki maupun perempuan, maka
sesungguhnya akan Kami karuniakan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka lakukan


Kepada orang yang menggabungkan antara iman dan amal shaleh, Allah s.w.t memberitahukan dan menjanjikan kehidupan yang baik di dunia dan pahala yang baik di dunia maupun di akhirat.

Karena orang orang yang beriman kepada Allah dengan Iman yang benar lagi membuahkan amal shaleh yang mampu memperbaiki hati, akhlaq, urusan duniawi dan ukhrawi, mereka memiliki prinsip prinsip mendasar dalam menyambut datangnya kesenangan dan kegembiraan, ataupun datangnya keguncangan, kegundahan, dan kesedihan.

Mereka menyambut segala hal yang menyenangkan dan menggembirakan dengan menerima, mensyukuri dan menggunakanya untuk sesuatu yang bermanfaat. Maka akan melahirkan nilai nilai agung di balik semuanya itu, sehingga mendatangkan keberkahan dari Allah s.w.t.

Mereka hadapi cobaan, mara bahaya, kegundahan dan kesedihan dengan melawan apa yang mungkin dilawanya, menepis sedikit apa yang mungkin ditepis, dan bersabat terhadap apa yang harus terjadi tidak boleh tidak. Dengan demikian, di balik cobaan cobaan itu lahirlah nilai nilai agung berupa sikap melawan yang penuh arti, pengalaman, kekuatan serta kesabaran dan ketulusan untuk hanya berharap pahala Ilahi. 
Dengan melekatnya nilai nilai agung itu di hati, kecilah di mata mereka aneka cobaan berat.
Sedang yang bersemayam di hati justru kesenangan, cita cita mulia, dan dambaan untuk menggapai karunia dan pahala dari Allah s.w.t.

Rasulullah menggambatkan hal ini dalam hadits shahih, beliau bersabda :

عجبا لآمر المؤمن . ان أمره كله خير .  ان أصابته سراء شكر فكان خير له ، وان أصابته ضراء صبر فكان خير له . وليس ذالك لأحد الا للمؤمن
Sungguh  mengagumkan perihal mikmin. Semua hal yang dialaminya adalah baik.
Jika ia mendapatkan hal yang menyenagkan, ia bersyukur. Maka hal itu menjadi suatu kebaikan baginya.
Jika ia tertimpa hal yang menyakitkan, ia bersabar. Maka hal itu mrnjadi suatu kebaikan baginya.
Sifat itu tidak dimiliki siapapun kecuali oleh seorang mukmin

Orang orang mukmin dianugerahi maunah (pertolongan), maiyyah ( kebersamaan ), dan madaad ( bantuan ) Allah yang khusus, yang dapat menyiramkan segala kondisi dan keadaan.

Hadist tentang Sedekah

       Assalamu'alaikum.wr.wbt..

        
  • Rasulullah SAW bersabda, “Takutlah engkau kepada neraka, sekalipun dengan jalan bersedekah dengan potongan kurma, maka barangsiapa tidak dapat menemukan itu maka hendaklah besedekah dengan mengucapkan perkataan yang baik.”HR. Muttafaq ‘alaih)
  • Rasulullah SAW bersabda, “Jagalah dirimu darii api neraka, walau dengan bersedekkah separuh buah kurma.” (HR. Muttafaqu Alaih)
  • Rasulullah Muhammad SAW juga pernah bersabda, “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar ma’ruf dan nahi munkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah.”(HR. Tirmizi dan Abu Dzar).
  • Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak seorangpun yang menyedekahkan hartanya yang halal dimana Allah menerimanya dengan kananNya (dengan baik), walaupun sedekahnya itu hanya sebutir kurma. Maka kurma tersebut akan bertambah besar di tangan Allah Yang Maha Pengasih, sehingga menjadi lebih besar daripada gunung. Demikian Allah memelihara sedekahmu, sebagaimana halnya kamu memelihara anak kambing dan unta (semakin hari semakin  besar).” (HR. Muslim).
  • Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mengumpulkan harta yang haram, kemudian ia keluarkan sebagai sedekah, maka ia tidak akan mendapatkan pahala. Dan ia tetap mendapatkan dosa.” (HR. Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim).
  • Rasulullah SAW bersabda, “Kamu menyingkirkan batu, duri dan tulang dari tengah jalan itu adalah sedekah bagimu”(HR. Bukhari).
  • Nabi Muhammad SAW bersabda, “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” (HR. Imam Tirmidzi).
  • Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jauhilah neraka walupun hanya dengan (sedekah) sebiji kurma, kalau kamu tidak menemukan sesuatu, maka dengan omongan yang baik.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim.)
  • Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sedekah dapat memadamkan panasnya kubur bagi orang yang memberikan sedekah, dan sesungguhnya orang mukmin akan bernaung pada hari kiamat nanti di bawah naungan sedekahnya.” (HR. Tabbrani).
  • Rasulullah SAW bersabda,”Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun hanya dengan menafkahkan sebuah kurma.”(HR. Bukhari dan Muslim).
  • “Peliharalah harta bendamu dengan cara mengeluarkan zakat. Dan obatilah penyakitmu dengan sedekah. Dan hadapilah cobaan yang datang bertubi-tubi dengan do’a dan merendahkan diri kepada Allah.” (HR. Abu Daud).
  • Rasulullah Saw bersabda, “Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakan kedua orang tuanya.”(HR. At-Tirmidzi)
  • Rasulullah SAW bersabda, “Jagalah hartamu dengan zakat dan obatilah sakitmu dengan sedekah dan hadapilah segala cobaan dan bahaya dengan doa serta rendah hati.”(HR. Abu Hurairah)
  • Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sedekah dapat memadamkan panasnya kubur bagi orang yang memberikan sedekah, dan sesungguhnya orang mukmin akan bernaung pada hari kiamat nanti di bawah naungan sedekahnya.” (HR. Tabbrani).
  • Rasulullah SAW bersabda, “Peliharalah harta bendamu dengan cara mengeluarkan zakat. Dan obatilah penyakitmu dengan sedekah. Dan hadapilah cobaan yang datang bertubi-tubi dengan do’a dan merendahkan diri kepada Allah.” (HR. Abu Daud).
  • Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sedekah seorang muslim dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang su’ul khotimah, Allah akan menghilangkan sifat sombong, kefakiran dan sifat berbangga diri darinya.”(HR. Thabrani).
  • Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa sedekah sebiji kurma dari rezeki yang halal dan Allah hanya akan menerima dari yang baik, maka Allah menerimanya dengan tangan kananNya, kemudian mengembangkannya untuk pemiliknya sebagaimana seorang dari kalian mengembangbiakkan anak kudanya, sampai satu suapan menjadi seperti gunung Uhud.” (HR. Bukhari, 1410).
  • Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah ada satu pekerjaan yang paling mulia yang dilakukan oleh seseorang daripada pekerjaan yang dilakukan dari tangannya sendiri. Dan tidaklah seseorang menafkahkan hartanya terhadap diri, keluarga, anak dan pembantunya melainkan akan menjadi sedekah.”(HR. Ibnu Majah).
  • Rasulullah SAW pernah bersabda, “Setiap muslim harus bersedekah.” Salah seorang sahabat lalu bertanya, “Bagaimana pendapatmu, wahai Rasulullah, jika ia tidak mendapatkan (harta yang dapat disedekahkan)?” Rasulullah SAW bersabda, “Bekerjalah dengan tangannya sendiri kemudian ia memanfaatkannya untuk dirinya dan bersedekah.” Salah seorang sahabat bertanya, “Bagaimana jika ia tidak mampu, wahai Rasulullah SAW?” Beliau bersabda, “Menolong orang yang membutuhkan lagi teraniaya.” Salah seorang sahabat bertanya, “Bagaimana jika ia tidak mampu, wahai Rasulullah SAW?” Beliau menjawab, “Mengajak pada yang ma’ruf atau kebaikan.” Salah seorang sahabat bertanya, “Bagaimana jika ia tidak mampu, wahai Rasulullah SAW?” Beliau menjawab, “Menahan diri dari perbuatan buruk, itu merupakan sedekah.” (HR. Muslim).
  • Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menginfaqkan kelebihan hartanya di jalan Allah SWT maka Allah akan melipatgandakan dengan tujuh ratus (kali lipat). Dan barangsiapa yang berinfaq untuk dirinya dan keluarganya, atau menjenguk orang sakit, atau menyingkirkan durii, maka mendapatkan kebbaikan dan kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya. Puasa itu tameng selama ia tidak merusaknya. Dan barangsiapa yang Allah uji dengan satu ujian pada fisiknya, maka itu akan menjadi penggugur (dosa-dosanya).”(HR. Ahmad).
  • Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian menganggap remeh satu kebaikan pun. Jika ia tidak mendapatkannya, maka hendaklah ia ketika menemui saudaranya, ia menemuinya dengan wajah ramah,, dan jika engkau membeli daging, atau memasak dengan periuk/kuali, maka perbanyaklah kuah dan berikanlah pada tetanggamu dari padanya.”(HR.Turmudzi).

Hadist tentang Shalat

Assalamu'alaikum.wr.wbt..
  • Salah satu keutamaan sholat lima waktu, Nabi SAW bersabda, “Sholat lima waktu itu menjpenebus dosa yang terjadi diantaranya (waktu sholat ke sholat selanjutnya), selama meninggalkan dosa besar.” (HR. Muslim)
  • Rasulullah SAW bersabda, “Bila seorang dari kalian selesai shalat di masjid, hendaknya ia memberi bagian shalat sunnahnya di rumahnya, sebab Allah menjadikan kebaikan dari shalatnya di rumahnya.”(HR.Muslim,778)
  • Rasulullah SAW bersabda, “Shalatlah wahai manusia di rumah-rumah kalian, karena shalat seseorang yang paling afdhal itu dikerjakan di rumahnya, kesuali shlat fardhu (wajib).” (HR. An-Nasaai,III/198)
  • Rasulullah SAW bersabda,”Sungguh diberi kabar gembira orang-orang yang berjalan di kegelapan malam ke masjid dengan cahaya yang sempurna di hari kiamatt.”(HR. Ibnu Majah,780)
  • Dari Utsman bin Affa RA berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,”Barangsiapa membangun masjid yang dengannya ia mengharapkan wajahAllah, niscaya Allah bangunkan untuknya sebuah rumah di surga.”(HR.Bukhari,450)
  • Rasulullah SAW bersabda, “…Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikatNya bershalawat atas orang-orang yang menyambung shaf dan barangsiapa menutup celah, maka dengannya Allah mengangkat dejatnya. Dan tidaklah ada langkah kaki yang lebih dicintai Allah daripada langkah kaki yang digunakan menyambung shaf.”(HR. Ahmad,IV/285)
  • Rasulullah SAW bersabda,”Seandainya manusia mengetahui (keutamaan) adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak menemukan cara mendapatkannya selain dengan berundi, niscaya mereka mau melakukannya.”(HR.Bukhari,615)
  • Rasulullah SAW bersabda,”Shalat yang paling berat atas oranng munafik adalah shalat ‘Isyai dan Shubuh. Seandainya mereka mengetahui (keutamaan) yang ada pada keduanya, niscaya mereka menghadirinya meski dengan merangkak…(HR.Bukhari,657)
  • Rasulullah SAW bersabda,”Oorang yang di dalam dadanya tidak ada Al-Qur’an, laksana rumah yang rusak dan kosong.”(HR.At-Tirmidzi)
  • Rasululah SAW bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan amalan yang dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan dan menghilangkan dosa-dosa?” Para sahabat menjawab, “Tentu saja, ya Rasulullah.” Lalu Beliau bersabda, “(Yaitu) menyempurnakan wudhu pada keadaan tidak diisukai, banyak melangkah ke masjid, dan menunggu shalat berikutnya setelah mengerjakan shalat.” (HR.Ibnu Hibban,1036)
  • Rasulullah SAW bersabda,”Siapa yang menyempurnakan wudhunya, maka akan keluar semua dosannya…”(HR. Muslim)
  • Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa yang shalat isya’ berjama’ah maka seolah-olah dia telah shlat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat subuh berjama’ah maka seolah-olah dia telah sholat seluruh malamnya.” (HR. Muslim, 656)
  • Rasulullah SAW bersabda, “Shalat lima waktu itu menjadi penebus dosa yang terjadi diantaranya (waktu sholat ke sholat selanjutnya) selama meninggalkan dosa besar.” (HR. Muslim)
  • Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berwudhu dan membaguskan wudhunya lalu keluar sengaja untuk sholat maka sesungguhnya ia dalam sholat selagi ia sengaja berniat shalat. Dan dengan salah satu langkah kakinya dituliskan kebaikan baginya dan dihapuskan darinya satu keburukan dengan langkah kaki yang lain..” (HR. Bukhari, 647)
  • Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim yang bermalam dalam keadaan suci (terjaga wudhunya) lalu bangun di waktu malam dan memohon kebaikan kepada Allah dari urusan dunia dan akhirat, melainkan Allah pasti akan memberikannya kepadanya.” (HR. Abu Dawud, 2401)

Kamis, 04 Juli 2013

Munajat

                                                                  Ya Allah….. 
Karena cinta Engkau meletakkan 2 malaikat di pundakku.
Dan Engkau pun berkata,
“Inilah pengasuh-pengasuhmu yang sayap-sayapnya bisa membawamu
terbang ke langit sekaligus berpijak di bumi”

Ya Allah….
Pada Muhammad Kau anugrahkan kemuliaan…….
Pada Sulaiman kau limpahkan keberadaan………….
Kau tunjukkan keindahan-Mu melalui Yusuf dan cinta kasih-Mu melalui Isa……..

Di hati kekasih sejati pun Kau tanamkan kema’rifan.
Kau jadikan bintang-bintang selalu bertasbih pada-Mu…………
Kau ciptakan pepohonan tuk berzikir pada-Mu……
Dan Engkau membuat binatang-binatang bersalawat pada-Mu.

Ya Allah……
Dalam sujudku, Ku usung berbagai harapan yang kan menenangkan batin ini.
Ya Allah….. Ya Tuhanku…….
Segala rasa dan asa ku pertautkan kepada-Mu.

Ya Allah………
Kini malam telah tiba di padang Arafah………
Dan di atas sajadah Bumi ini, di bawah mihrab langit-MU
Dengan segenap ketulusan kuserahkan kegelisahan,
pemberontakan, dan rinduku pada-Mu.
: Inna Shalaati wa nusuki wa mahyaaya wa mamaati lillahi rabbil ‘alamin……..
: Sesungguhnya shalatku dan ibadahku hidupku dan matiku hanyalah bagi Allah Tuhan sekalian alam.