"BISMILLAHIRRAHMAN NIRROHIIM" Dengan nama ALLAH yang maha pemurah lagi maha mengasihani......
Ada rasa malu yang tak tertahan ketika aku menyebut namaMu, sedangkan dalam hatiku penuh dengan rupa – rupa duniawi yang membuatku bagai munafik yang tak terampuni. Tak kuminta Kau ciptakan aku, kau ciptakan aku dengan segala kesempurnaan wujud dan penuh Cinta. Tak kuminta kau tiupkan nyawa, Kau tiupkan nyawa padaku hingga bumi menjadi istana bagiku dengan penuh Cinta. Tak kuminta rizqi padamu, Kau terus anugerahkan rizqi yang tak ada habisnya dengan penuh Cinta. Sedangkan aku tak mampu menjadi hamba CintaMu yang setia.
Betapa durhakanya aku, namun Kau terus saja mengalirkan CintaMu dengan berbagai bentuk yang tak kunjung habisnya. Adakah perempuan itu, harta itu, kedudukan itu, berbagai kemulyaan itu, kau anugerahkan kepadaku sebagai tabir, ujian, siksaan atau anugerah untuku. Berikanlah kepadaku kekuatan untuk menerima segala anugerah dan pemberianMu. Sehingga aku dapatkan mutiara hatiku, Kesucian CintaMu, dan hakekat penghambaanku.
“Ya Alloh", aku harus bagaimana.
Dosakah aku jika terpikat oleh makhlukmu.
Salahkah aku jika terbakar oleh cintanya.
Aku merasakan kelemahanku,
dan aku benar – benar tak mampu.
Aku tak ingin asmaraku denganMu menjadi samar,
Dan aku mulai merasakan redupnya dzikirku
sejak kau pertemukan aku dengannya.
Namun sejujurnya
aku pun tak ingin melepasnya begitu saja.
Kau benamkan aku dalam kegelisahan.
Hikmah apa lagi yang akan Kau anegerahkan kepadaku.
Aku mohon, jangan siksa aku dengan dua cinta”.
Ya Robb, maafkan aku telah menduakanMu. Aku tak berani berharap atas surgaMu, meskipun aku tak bisa membayangkan betapa sakitnya ancaman nerakaMu. Namun aku tak peduli, karena surga dan neraka itu bukanlah diriMu. “SenyumMu” menenggelamkan aku dalam samudera rindu tak bertepi. Meskipun sedikit tersisa ruang di hatiku untuk senyum hambaMu. Aku inginkan Kau dan dia disampingku, tapi apakah mungkin satu hati dua cinta. Ya Robb, Kau tahu yang ku mau. Engkau Maha Bijak dengan segala keputusanMu. Wallohu a’lam.
Ada rasa malu yang tak tertahan ketika aku menyebut namaMu, sedangkan dalam hatiku penuh dengan rupa – rupa duniawi yang membuatku bagai munafik yang tak terampuni. Tak kuminta Kau ciptakan aku, kau ciptakan aku dengan segala kesempurnaan wujud dan penuh Cinta. Tak kuminta kau tiupkan nyawa, Kau tiupkan nyawa padaku hingga bumi menjadi istana bagiku dengan penuh Cinta. Tak kuminta rizqi padamu, Kau terus anugerahkan rizqi yang tak ada habisnya dengan penuh Cinta. Sedangkan aku tak mampu menjadi hamba CintaMu yang setia.
Betapa durhakanya aku, namun Kau terus saja mengalirkan CintaMu dengan berbagai bentuk yang tak kunjung habisnya. Adakah perempuan itu, harta itu, kedudukan itu, berbagai kemulyaan itu, kau anugerahkan kepadaku sebagai tabir, ujian, siksaan atau anugerah untuku. Berikanlah kepadaku kekuatan untuk menerima segala anugerah dan pemberianMu. Sehingga aku dapatkan mutiara hatiku, Kesucian CintaMu, dan hakekat penghambaanku.
“Ya Alloh", aku harus bagaimana.
Dosakah aku jika terpikat oleh makhlukmu.
Salahkah aku jika terbakar oleh cintanya.
Aku merasakan kelemahanku,
dan aku benar – benar tak mampu.
Aku tak ingin asmaraku denganMu menjadi samar,
Dan aku mulai merasakan redupnya dzikirku
sejak kau pertemukan aku dengannya.
Namun sejujurnya
aku pun tak ingin melepasnya begitu saja.
Kau benamkan aku dalam kegelisahan.
Hikmah apa lagi yang akan Kau anegerahkan kepadaku.
Aku mohon, jangan siksa aku dengan dua cinta”.
Ya Robb, maafkan aku telah menduakanMu. Aku tak berani berharap atas surgaMu, meskipun aku tak bisa membayangkan betapa sakitnya ancaman nerakaMu. Namun aku tak peduli, karena surga dan neraka itu bukanlah diriMu. “SenyumMu” menenggelamkan aku dalam samudera rindu tak bertepi. Meskipun sedikit tersisa ruang di hatiku untuk senyum hambaMu. Aku inginkan Kau dan dia disampingku, tapi apakah mungkin satu hati dua cinta. Ya Robb, Kau tahu yang ku mau. Engkau Maha Bijak dengan segala keputusanMu. Wallohu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar